MIMPI TIMBANGAN (Menurut (Al-Qur'an & Assunnah)

Kisi2mimpi.blogspot.com - Sebagai suara nubuwwah di masa depan, mimpi terkadang mengarahkan jalan sejarah suatu bangsa. Mimpi termasuk wilayah pengalaman pribadi, ia merupakan fenomena universal dan memainkan peranan penting dalam pembentukan kebudayaan manusia. Hampir dapat dipastikan, semua orang pernah bermimpi. Sepanjang catatan sejarah manusia, mimpi dan penafsirannya telah mengilhami orang-orang suci dan para nabi, penyair serta raja-raja, maupun para filosof. Namun tidak semua mimpi adalah benar dan otentik.

Kehidupan alam mimpi ada 2 mimpi baik dan mimpi buruk dan semua itu untuk menjadikan manusia memahami dari setiap kejadian mimpi itu sendiri.
Berikut TAFSIR MIMPI TIMBANGAN (Menurut (Al-Qur'an & Assunnah)

Barangsiapa bermimpi melihat hari kiamat telah tiba dan ia menyaksikan betapa mengerikannnya hari tersebut, lalu ia melihat keadaan mulai reda, tapi tidak lama kemudian situasipun kembali seperti semula, itu menandakan bahwa keadilan pada suatu negri akan diikuti oleh kezaliman suatu kaum yang tidak disangka-sangka akan berbuat demikian. Namun ada juga ahli takwil yang mentakwilkan bahwa mimpi itu menandakan bahwa si pemilik mimpi sibuk dengan perbuatan maksiat dan usaha yang sia-sia, serta ia suka menunda-nunda tobat dan berkeras hati untuk selalu berdusta. Allah SWT berfirman,
بَلْ بَدَا لَهُمْ مَا كَانُوا يُخْفُونَ مِنْ قَبْلُ وَلَوْ رُدُّوا لَعَادُوا لِمَا نُهُوا عَنْهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
".... Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka." (QS: al-An'am: 28)

Jika seseorang bermimpi seolah-olah ia telah dekat dengan penghitungan amal perbuatan, maka itu menandakan ia lalai dalam berbuat kebaikan dan berpaling dari kebenaran, sebagai-mana firman Allah SWT,
اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ
"Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling [daripadanya]." (QS: al-Anbiya': 1)


Sedangkan jika seseorang bermimpi dihitung amalnya dengan penuh kemudahan, itu menandakan kasih sayang, keshalehannya dan baiknya kehidupan beragama isterinya. Sedangkan mimpi dihitung dengan perhitungan yang sulit menandakan banyak kerugian yang akan menimpa orang yang melihat mimpi tersebut. Allah berfirman,
وَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ عَتَتْ عَنْ أَمْرِ رَبِّهَا وَرُسُلِهِ فَحَاسَبْنَاهَا حِسَابًا شَدِيدًا وَعَذَّبْنَاهَا عَذَابًا نُكْرًا
"Dan berapalah banyaknya (penduduk) negeri yang mendurhakai perintah Tuhan mereka dan rasul-rasul-Nya, maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang mengerikan." (QS. ath-Thalaq: 8)

Barangsiapa bermimpi seolah-olah Allah SWT akan menghitung atau menghisab diri-nya dan amal perbuatannya, kemudian amal perbuatannya itu diletakkan di atas timbangan, dan ternyata amal kebaikannya lebih berat daripada amal keburukannya, maka itu menandakan ia sedang dalam ketaatan kepada Allah sehingga ia pasti akan memperoleh ampunan besar di sisi Allah SWT. Adapun jika amal kejahatannya lebih berat daripada amal kebaikannya, maka itu menandakan bahwa kehidupan beragamanya sangat mengkhawatirkan. Sedangkan mimpi melihat seolah-olah timbangan amal perbuatan diletakkan di atas tangannya menandakan bahwa orang yang bermimpi itu berjalan pada jalan yang lurus. Allah SWT berfirman,
لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ ۖ وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ ۚ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ
"Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa" (QS. al-Hadid: 25)

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel