MIMPI ZAKAT (Menurut Al-Qur'an & Assunnah)

Kisi2mimpi.blogspot.com - Mimpi sudah lama dipercaya membawa pesan-pesan mistis yang sanggup memberi haluan besar kepada manusia. Mimpi baik, mimpi buruk hanyalah satu dari triliunan takwil, tafsir, personifikasi makna arti dan refleksi dari realitas. Secara psikologi dan spiritual mimpi berguna untuk menautkan masa silam, hari ini dan esok nanti. Sebab, ketika seseorang bermimpi, sewaktu-waktu sukmanya dapat pergi dan putus dari raga. Tuhan tidak mungkin mentransplantasikan sesuatu yang mubazir dan sia-sia termasuk menciptakan mimpi.

Sebagai suara nubuwwah di masa depan, mimpi terkadang mengarahkan jalan sejarah suatu bangsa. Mimpi termasuk wilayah pengalaman pribadi, ia merupakan fenomena universal dan memainkan peranan penting dalam pembentukan kebudayaan manusia. Hampir dapat dipastikan, semua orang pernah bermimpi. Sepanjang catatan sejarah manusia, mimpi dan penafsirannya telah mengilhami orang-orang suci dan para nabi, penyair serta raja-raja, maupun para filosof. Namun tidak semua mimpi adalah benar dan otentik.

Berikut TAFSIR MIMPI ZAKAT (Menurut Al-Qur'an & Assunnah)
Di Kota Shida, Abu al-Hasan ibn Muhammad Jami' al-Ghassani memberitahukan kepada kami dari Abu Muhammad Ja'far ibn Muhammad ibn 'Ali al-Hamdani dari Ibrahim ibn al-Husain ibn 'Ali al-Hamdani dari Abu Ma'mar Abdullah ibn Umar al Muqri dari Abdullah al-Warits ibn Sa'id dari al Hasan ibn Dzakwan al-Mu'allim dari Yahya bin Katsir bahawa 'Ikrimah ibn Khalid  berkata, "Dalam tidurnya, Umar ibn Khathab ra bermimpi dikatakan kepadanya, 'Hendaklah kamu bersedekah dengan tanahmu yang terletak di Tsumag!' Kalimat itu diulang sebanyak tiga kali., Maka ia mendatangi Nabi saw dan menceritakan mimpi tersebut kepadanya. Dia berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami tidak memiliki harta yang berharga dari tanah Tsumagh tersebut,' maka sebutkanlah apa yang kami miliki darinya!' Maka Rasulullah saw menjawab, "Bersedekahlah dengannya dan buat persyaratan!

Syekh Abu Sa'ad ra menyatakan bahwa barang-siapa bermimpi seolah-olah ia membayarkan zakat hartanya sesuai dengan syarat-syarat-nya, maka ia akan mendapatkan harta dan kekayaan.

Allah berfirman,
وَمَا آتَيْتُمْ مِنْ زَكَاةٍ تُرِيدُونَ وَجْهَ اللَّهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُضْعِفُونَ
"Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka [yang berbuat demikian] itulah orang-orang yang melipat gandakan [pahalanya]." (QS. ar-Rum: 39)


Tafsiran mimpi bersedekah dalam tidur berbeda-beda sesuai dengan keadaan orang yang melihat mimpi tersebut. Jika seseorang 'alim bermimpi membayarkan sedekah, maka ia akan memberikan ilmunya untuk kebaikan manusia. Adapun jika yang bermimpi itu seorang sultan atau raja atau pemimpin, maka ia akan menguasai beberapa kaum. Sedangkan jika yang melihat mimpi itu seorang pedagang, maka banyak kaum yang mengambil manfaat dari perniagaannya. Dan jika yang melihat mimpi itu seorang pengusaha, maka ia akan mengajarkan cara-cara berusaha kepada para pekerjaannya.

Barangsiapa bermimpi memberi makan orang miskin, maka ia akan keluar dari kesedihan dan ketakutan serta mendapatkan rasa aman. Tetapi jika seseorang bermimpi memberi makan orang kafir, maka itu menandakan bahwa ia akan menolong dan memperkuat musuhnya. Sedangkan orang miskin dalam mimpi jenis ini melambangkan seorang yang sedang diuji.

Maksudnya, wakafkan tanah tersebut karena sedekah dengan cara wakaf bersyarat tidak boleh dijual, tidak boleh dibeli dan tidak boleh diwariskan. Dan ini merupakan wakaf pertama yang terjadi dalam sejarah Islam-pen.

Adapun mimpi membayarkan zakat fitrah menandakan bahwa si pemilik mimpi banyak melakukan shalat dan bertasbih.

"Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri [dengan beriman], dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang." (QS. al-A'la: 14-15)

CATATAN / NOTE
Sebahagian dari mimpi yang kita alami mungkin adalah mainan tidur(gangguan syaitan). Bergantung kepada waktu kita tidur dan kebiasaanya mimpi yang benar selalu berlaku apabila keadaan kita tidur dengan nyenyak terutama 1 jam selepas lena tidur sehingga sebelum waktu subuh. Setiap perkara yang berlaku, berserahlah kepada Qada dan Qadar kerana Allah SWT lah yang maha mengetahui.

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel